Mengenal Arsitektur Vernakular, Ciri, Unsur, dan Contoh
Sebagian besar bangunan-bangunan tua yang Anda lihat, besar kemungkinan merupakan arsitektur vernakular.
Karena pada dasarnya gaya bangunan vernakular kurang menekankan aturan atau estetika, tapi lebih menciptakan sesuatu yang efektif dan mudah.
Di bawah ini menjelaskan pengertian arsitektur vernakular, ciri-ciri, contoh sampai perbedaan arsitektur vernakular dan arsitektur tradisional.
Apa Itu Arsitektur Vernakular?
Arsitektur vernakular adalah gaya bangunan lokal sederhana yang dibangun tanpa arsitek profesional dan mengandung nilai daerah tempat bangunan berdiri.
Bahkan dalam pembangunannya, gaya bangunan vernakular menggunakan teknik tradisional. Jadi, bangunan vernakular akan berbeda di wilayah tertentu, karena berkaitan erat dengan aspek budaya dan bersifat tradisional.
Konstruksi vernakular bahkan menggunakan bahan dan sumber daya tradisional yang berasal dari daerah tempat bangunan tersebut didirikan.
Oleh karena itu bangunan dengan gaya vernakular bisa menjadi sarana untuk menegaskan identitas lokal. Bahkan didasarkan pada unsur-unsur yang sudah dikenal oleh generasi sebelumnya.
Berikut unsur-unsur bangunan pada desain vernakular:
Unsur fisik, unsur bentuk pada konsep vernakular menyampaikan sebuah makna bangunan.
Unsur makna pada ranah abstrak, pesan yang tersampaikan dari bentuk,warna, tekstur, pencahayaan, dan tanda yang bisa berupa lambang atau simbol.
Ciri-Ciri Arsitektur Vernakular
Berikut ciri khusus pada model arsitektur vernakular:
Pembangunan menggunakan bahan yang terjangkau dan bersumber dari bahan lokal.
Daerah dengan iklim yang berbeda juga memiliki tipe bangunan yang berbeda.
Desain utilitarian yang tidak berfokus pada keindahan melainkan pada fungsi.
Mengandung nilai budaya dan tradisional yang kuat.
Dalam prosesnya, menggunakan alat tradisional dan dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.
Perbedaan Arsitektur Vernakular dan Tradisional
Sebagai bangunan yang bersifat tradisional, bukan berarti arsitektur vernakular sama dengan arsitektur tradisional. Berikut adalah perbedaan arsitektur vernakular dan tradisional:
Namun, bukan berarti gaya arsitektur vernakular tidak akan mengalami perubahan, karena beberapa hal berikut sangat mempengaruhi:
1. Budaya
Kebiasaan hidup penghuni juga menyebabkan beberapa perubahan pada ukuran dan tata letak bangunan. Seperti jumlah penghuni, cara penghuni berinteraksi, cara mempersiapkan makanan, dan cara makan sesuai adat dan kepercayaan.
2. Ketersediaan Bahan Baku dan Lingkungan
Seperti diketahui, bahan bangunan vernakular masih memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar dan tidak menggunakannya secara berlebihan.
Itu sebabnya ketersediaan bahan baku juga menyebabkan beberapa perubahan pada bangunan vernakular. Contohnya seperti bangunan yang sepenuhnya menggunakan bahan kayu di daerah yang memiliki banyak pepohonan.
Sementara di daerah yang tidak banyak memiliki pohon biasanya memanfaatkan tanah lumpur dan batu.
3. Iklim
Iklim di daerah tempat bangunan berdiri juga sangat mempengaruhi. Contohnya seperti:
Pembangunan rumah panggung di daerah yang sering banjir.
Bangunan dengan jendela kecil dan lebih tertutup untuk daerah dengan cenderung dingin.
Bangunan dengan material ringan dan ventilasi besar di daerah yang cenderung hangat.
Contoh Arsitektur Vernakular
Berikut beberapa contoh arsitektur vernakular di berbagai negara:
1. Rumah Batu di Iran
2. Rumah Iglo di Kutub Utara
3. Rumah Masai di Afrika
4. Rumah Minang di Indonesia
Berikut beberapa contoh lain arsitektur vernakular di Indonesia:
Rumah Jawa
Rumah honai di Papua
Rumah sasak di Lombok
Sekarang Anda memahami bangunan seperti apa yang termasuk arsitektur vernakular dan tidak. Perlu diingat juga, arsitektur vernakular mengedepankan ekosistem lingkungan dan tidak menggunakan bahan alam secara berlebihan.
Posting Komentar untuk "Mengenal Arsitektur Vernakular, Ciri, Unsur, dan Contoh"